BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Senin, 06 Mei 2013

Mengenal Peninggalan Sejarah Masa Hindu, Buddha, dan Islam


Sumber Sejarah
Banyak sekali peristiwa yang telah terjadi di masa lalu. Tentu kamu mengingat peristiwa masa lalu itu.
Namun, ada juga peristiwa yang kamu lupa.
Cerita yang menjelaskan kehidupan manusia pada masa lampau disebut sejarah. Kehidupan tersebut
meliputi berbagai peristiwa yang dialami manusia. Kamu memiliki peristiwa masa lalu. Hal itu berarti
kamu kamu memiliki sejarah. Misalnya, cerita ketika kamu belajar berjalan.
Bagaimana dengan sebuah negara? Apakah negara mempunyai sejarah? Tentu saja negara memiliki
sejarah. Hal itu karena sebuah negara tidak terbentuk begitu saja. Ada berbagai rangkaian peristiwa
sebelum terbentuknya sebuah negara. Misalnya, sejarah negara Indonesia. Indonesia melewati beberapa
rangkaian peristiwa sebelum merdeka. Ada masa prasejarah, masa kerajaaan, dan masa penjajahan.
Perkembangan sejarah di Indonesia dapat dibagi menjadi beberapa periode. Periode-periode tersebut
yaitu sebagai berikut.

1. Zaman Batu
Pada zaman ini, manusia menggunakan
peralatan dari batu. Karenanya, zaman ini
disebut zaman batu. Pada zaman ini pun,
manusia memperoleh makanan dengan
berburu. Kehidupan masyarakatnya masih
berpindah-pindah atau nomaden.
2. Zaman Logam
Pada zaman ini, manusia mulai mengenal
logam. Mereka menggunakan perak atau
perunggu untuk membuat peralatan. Mereka
pun mulai mengenal ladang berpindah. Selain
itu, mereka juga mulai menetap di suatu
tempat.
3. Zaman Hindu-Budha
Pada zaman ini, manusia mulai mengenal tulisan. Pada masa ini, agama Hindu dan Budha mulai
berkembang di Indonesia. Selain itu, pada masa ini pun, masyarakat telah mengenal sistem
pemerintahan dan kerajaan.
4. Zaman Islam
Islam dibawa ke Indonesia oleh para pedagang dari arab dan Gujarat India. Para pedagang itu
menyebarkan agama Islam ke berbagai wilayah Indonesia. Akhirnya, bermunculanlah kerajaankerajaan
Islam di Nusantara.
5. Zaman Kolonial
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Bangsa Eropa banyak yang datang
ke Indonesia untuk berdagang. Namun, setelah melihat kekayaan Indonesia, bangsa Eropa berubah
pikiran. Mereka jadi ingin menguasai Indonesia. Sejak itu, Indonesia dijajah oleh beberapa negara
Eropa.


Peristiwa yang terjadi pada masa lampau dapat kamu ketahui. Caranya dengan memerhatikan
sumber sejarah. Sumber sejarah merupakan peninggalan-peninggalan sejarah. Sumber sejarah tersebut
berupa hal-hal seperti berikut.
1. Sumber lisan
Sumber lisan merupakan cerita lisan dari pelaku atau saksi sejarah. Contohnya rekaman pidato
proklamasi yang dibacakan oleh Bung Karno.
2. Sumber tulisan
Sumber tulisan merupakan keterangan tertulis mengenai suatu peristiwa sejarah. Contohnya prasasti
yang bertuliskan berbagai kisah sebuah kerajaan.

3. Sumber benda
Sumber benda yaitu sumber sejarah berupa benda-benda peninggalan masa lampau. Contohnya
Candi peninggalan kerajaan Hindu-Budha dan benteng peninggalan penjajah Belanda.

Peninggalan Sejarah Hindu, Buddha, dan Islam

Ada banyak peninggalan sejarah yang ditemukan di Indonesia. Peninggalan-peninggalan ini dapat
membantumu untuk mengetahui sejarah. Tentu saja sejarah negara kita, yaitu Indonesia. Berdasarkan
jenisnya, peninggalan sejarah dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1. Bangunan
Peninggalan sejarah berupa bangunan antara lain candi, prasasti, yupa, patung, relief, gapura, masjid,
dan benteng.
2. Karya sastra/kitab
Karya sastra berupa kitab biasanya menceritakan kisah sebuah kerajaan. Ada juga yang menceritakan
ramalan, ajaran agama, dan moral. Selain itu, ada juga karya sastra yang menceritakan tentang
kepahlawanan seorang tokoh.
3. Adat istiadat
Adat istiadat yaitu budaya yang berasal dari masa lalu. Budaya tersebut masih berlangsung sampai
sekarang.
Selanjutnya, kamu dapat mengikuti penjelasan peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia.
Peninggalan yang akan dibahas yaitu peninggalan pada masa Hindu-Budha dan Islam.
1. Peninggalan-peninggalan Zaman Hindu-Budha
Agama Hindu-Budha dibawa ke nusantara oleh pedagang dan pendeta. Pedagang dan pendeta itu berasal
dari India dan Cina. Mereka menempuh perjalanan melalui jalur laut dan darat.
Agama Budha mulai masuk ke Indonesia sekitar abad ke-2 Masehi. Kemudian, agama Hindu
menyusul masuk ke kawasan nusantara. Masuknya agama Hindu ke nusantara pada awal abad ke-5.
Agama Hindu dan Budha berkembang di nusantara pada masa yang sama. Peninggalan-peninggalan
Hindu-Budha yang ditemukan di Indonesia antara lain sebagai berikut.
a. Peninggalan berupa bangunan
1) Candi
Candi merupakan bangunan yang dibuat untuk menghormati arwah penguasa atau raja yang telah
meninggal. Candi berasal dari kata candikagraha. Artinya, ‘rumah candika’. Candika adalah nama
salah satu dewa durga atau dewa kematian. Ada beberapa candi peninggalan Hindu-Budha di
antaranya sebagai berikut.
a) Candi Portibi
Candi Portibi merupakan peninggalan Kerajaan Panai yang bercorak Hindu. Candi Portibi terletak di Padang Balok, Gunung Tua, Provinsi Sumatera Utara. Candi ini dibangun pada1039.
b) Candi Muara Takus
Candi Muara Takus terletak di Kabupaten Kampai Provinsi Riau. Candi ini dibangun pada masa Kerajaan Sriwijaya abad ke-9 Masehi. Candi ini digunakan sebagai tempat pemujaan penganut agama Hindu Mahayana.

c) Candi Panataran
Candi Panataran ditemukan di daerah Blitar. Candi ini didirikan pada masa Majapahit, yaitu pada1350.
d) Candi Mendut
Candi Mendut didirikan oleh raja India pada 824. Candi ini bercorak Budha. Letaknya di sebelah timur Candi Borobudur.
f) Candi Prambanan
Candi Prambanan dikenal juga dengan sebutan candi Lorojonggrang. Candi Prambanan terletak di Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah. Candi ini didirikan pada masa Kerajaan mataram, yaitu abad ke-8 Masehi. Candi Prambanan merupakan bangunan suci bagi agama Hindu Siwa. Di
dalam candi Prambanan, tersimpan tiga arca, yaitu arca Siwa Mahadewa, Siwa Mahaguru, dan Siwa Ganesha.
2) Prasasti
Prasasti merupakan peninggalan sejarah berupa batu bertulis. Isinya menceritakan penguasa pada masa pemerintahannya. Prasasti peninggalan kerajaan Hindu-Budha antara lain sebagai berikut.
a) Prasasti Mulawarman yang berangka tahun 400 Masehi. Prasasti ini merupakan peninggalan Kerajaan Kutai. Prasasti ini ditulis dengan huruf Palawa dan bahasa Sansekerta.
b) Prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara yaitu Prasasti Ciaruteun, Pasir Jambu, Kebon Kopi, Pasir Awi, dan Muara Ciateun. Prasasti-prasasti tersebut ditemukan di Bogor. Pada Prasasti Ciaruteun terdapat gambar telapak kaki Raja Purnawarman. Selain itu, ada juga Prasasti Cidanghiang yang ditemukan di Banten. Sementara itu, Prasasti Tugu ditemukan di Jakarta.

c) Prasasti peninggalan Kerajaan Kutai, yaitu Prasasti Yupa yang ditemukan di aliran Sungai
Mahakam Kalimantan Timur. Di Kalimantan Timur ini, ditemukan tujuh buah Yupa. Yupa merupakan tugu bertulis yang dibuat sebagai peringatan upacara kurban. Yupa biasa digunakan sebagai penambat hewan yang akan dijadikan kurban. Yupa menerangkan bahwa Raja Mulawarman adalah raja yang mulia dan
terkemuka. Beliau telah memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada para brahmana di tanah suci Waprakeswara. Yupa ditulis dalam huruf Palawa dan bahasa Sansekerta.
d) Prasasti peninggalan Kerajaan Kediri yaitu Prasasti Padlegan, Weleri, Jaring, dan Pala. Prasasti prasasti
tersebut ditemukan di halaman Candi Prambanan.
e) Prasasti yang mengungkapkan Kerajaan Sriwijaya. Prasasti tersebut ditulis dalam huruf Palawa dan bahasa melayu kuno. Prasasti-prasasti tersebut yaitu:
• Prasasti Kedukan Bukit (684 M) ditemukan di tepi Sungai Tatang dekat Palembang.
• Prasasti Talang Tuo (684 M) ditemukan di daerah Talang Tuo, sebelah barat Palembang.
• Prasasti Telaga Batu (tidak berangka tahun) ditemukan dekat Palembang.
• Prasasti Kota Kapur (686 M) ditemukan dekat Sungai Menduk di Pulau Bangka.
• Prasasti Karang Berahi (tidak berangka tahun) ditemukan di tepi Sungai Merangin, Jambi Hulu.
• Prasasti Palah Pasemah (tidak berangka tahun) ditemukan di tepi Sungai Pisang Lampung Selatan.

b. Peninggalan berupa kitab atau karya sastra
Kitab dan karya sastra peninggalan Hindu-Budha antara lain sebagai berikut.
1) Kitab Jangka Jayabaya (ramalan Jayabaya). Jayabaya adalah raja terkenal dari Kerajaan Singhasari
yang memerintah pada 1130–1150. Kitab Jangka Jayabaya berisi ramalan tentang masa depan Indonesia.
2) Smaradhana merupakan karya sastra yang ditulis oleh Mpu Dharmaja. Karya sastra ini
dipersembahkan untuk Kameswara. Karya sastra ini ditulis pada masa Kerajaan Kediri.
3) Bharatayudha, yaitu karya sastra yang ditulis oleh Mpu Panuluh dan Mpu Sedah. Karya sastra ini
berisi sindiran perang saudara antara Jayabaya dan Jayasabha. Karya sastra ini ditulis pada masa
Kerajaan Kediri.
4) Hariwangsa dan Gatotkacasraya, yaitu karya sastra yang ditulis oleh Mpu Panuluh dan Mpu Sedah.
Karya sastra ini ditulis pada masa Kerajaan Kediri.
5) Negarakertagama, yaitu karya sastra yang ditulis oleh Mpu Prapanca. Kitab ini menceritakan Kerajaan
Singhasari dan Majapahit. Dalam Kitab ini, termuat istilah pancasila. Kitab ini ditulis pada masa
Kerajaan Majapahit.
6) Sutasoma ditulis oleh Mpu Tantular. Ktab ini berisi ajaran agama. Di dalamnya, termuat istilah Bhineka
Tunggal Ika yang menyatakan bahwa meskipun berbeda, ajaran Hindu dan Budha mempunyai asas
yang sama. Kitab ini ditulis pada masa Kerajaan Majapahit.
8) Kunjarakunja merupakan karya sastra yang ditulis pada masa Kerajaan Majapahit. Kitab ini tidak
diketahui pengarangnya.
9) Arjuna Wiwaha merupakan karya sastra karangan Mpu Kanwa. Karya sastra ini ditulis pada masa
Kerajaan Mataram Kono. Kitab ini bercorak Budha.
10) Kitab Carita Parahyangan merupakan kitab yang ditulis pada masa Kerajaan Mataram Hindu.
c. Peninggalan berupa agama dan adat istiadat
7) Pararaton, yaitu kitab yang mengisahkan pertempuran berdarah yang terjadi pada keturunan Ken Arok. Pada kitab ini, dikisahkan tentang Anusapati yang mengetahui Ken Arok sebagai pembunuh ayahnya (Tunggul Ametung). Kemudian, Anusapati membunuh Ken Arok pada 1227 dan menggantikannya menjadi raja di Kerajaan Singhasari. Kitab ini ditulis pada masa Kerajaan Majapahit. Budaya dan adat istiadat peninggalan masa Hindu-Budha yang masih dilaksanakan sampai sekarang antara lain sebagai berikut.
1) Upacara Ngaben (bercorak Hindu) yaitu upacara pembakaran mayat di Bali.
2) Upacara Galungan yaitu perayaan kemenangan.
3) Nyepi yaitu perayaan tahun baru saka.
4) Kuningan yaitu perayaan mohon perlindungan dan penerangan agar bahagia lahir dan batin.
5) Saraswati yaitu perayaan memuja Sang Hyang Widi.
6) Syiwaratri yaitu perayaan peleburan dosa.

2. Peninggalan-peninggalan Bercorak Islam
Daerah di nusantara yang pertama mendapat pengaruh Islam yaitu daerah Aceh. Kerajaan Islam yang
pertama kali berdiri di Aceh yaitu Kerajaan Samudra Pasai. Berita tentang adanya Kerajaan Islam di
nusantara diperoleh dari Marcopolo. Marcopolo merupakan seorang saudagar dari Venesia, (Italia).
Marcopolo berkunjung ke Samudra Pasai pada 1292. Ia menyebutkan bahwa di Perlak, yakni salah satu
daerah di Aceh, telah banyak orang yang menganut Islam.
Selain itu, berita penyebaran Islam di Indonesia juga didapat dari Ibnu Batuta. Ibnu Batuta merupakan
seorang pengembara dari Persia yang singgah di Aceh pada1345. Ia menuliskan bahwa di Aceh telah
tersebar agama Islam. Penduduk pribumi mulai memeluk Islam secara masal pada abad ke-14 Masehi.
Hal itu seiring dengan mulai bermunculannya kerajaan-kerajaan Islam.
Berikut ini penjelasan tentang beberapa peninggalan kerajaan-kerajaan Islam.
a. Peninggalan berupa bangunan
1) Masjid
Masjid merupakan tempat ibadah umat Islam. Selain itu, masjid juga menjadi pusat pendidikan dan pembinaan agama. Karenanya, dahulu masjid selalu terletak berdekatan dengan keraton dan alun-alun.
Keraton merupakan simbol kekuasaan. Alun-alun merupakan simbol rakyat. Sementara itu, masjid merupakan simbol keagamaan. Masjid-masjid peninggalan kerajaan Islam antara lain sebagai berikut.
a) Masjid raya Baiturahman terletak di Banda Aceh ibu kota Nangro Aceh Darussalam. Masjid ini dibangun pada masa Kerajaan Islam Aceh.
b) Masjid Raya Medan terletak di Kota Medan, Sumatra Utara. Masjid ini dibangun oleh Sultan Deli yang bernama Makmun Al Rasyid Perkasa Alam pada 1906.
c) Masjid Raya Banten didirikan pada tahun 1906 oleh Sultan Maulana Yusuf.
d) Masjid Demak didirikan oleh Raden Patah sekitar abad ke-14. Masjid ini terletak di kota Demak (Jawa
Tengah)
e) Masjid Sultan Suriansyah merupakan masjid pertama di Pulau Kalimantan. Masjid ini didirikan pada masa kekuasaan Pangeran Suriansyah yaitu abad ke-16.
2) Istana
Istana merupakan tempat tinggal raja dan keluarganya. Istana juga berfungsi sebagai pusat pemerintahan. Istana peninggalan kerajaan Islam di antaranya sebagai berikut.
a) Istana Maemun
Istana Maemun merupakan istana peninggalan Kerajaan Deli. Istana Maemun terletak di Kota Medan. Istana ini dibangun pada 1888 oleh Sultan Makmun Perkasa Alam.

b) Istana Siak Sri Indrapura
Istana ini merupakan peninggalan Kerajaan Melayu Riau. Istana ini dibangun pada 1889 oleh
Teungku Ngah Sayed Hasyim. Letak istana ini di hulu sungai Siak, yaitu 120 kilo meter dari
Pekanbaru.
b. Peninggalan berupa kitab atau karya sastra
Peninggalan kerajaan Islam berupa kitab atau karya sastra dibedakan menjadi empat kelompok yaitu
sebagai berikut.
1) Hikayat
Hikayat adalah cerita atau dongeng pelipur lara atau pembangkit semangat juang. Beberapa hikayat
peninggalan Islam yaitu sebagai berikut.
a) Hikayat Hang Tuah, yaitu cerita kepahlawanan laksamana Kesultanan Malaka. Hang Tuah
merupakan seorang laksamana yang berani, pandai, dan bijaksana. Ia juga merupakan abdi
raja yang taat dan setia.
b) Hikayat Amir Hamzah, yaitu cerita tentang permusuhan Amir Hamzah dengan mertuanya yang masih kafir, yakni Raja Marsewan dari Madayin.
2) Babad
Babad adalah cerita berlatar belakang sejarah.
a) Babad Tanah Jawi yang menceritakan sejarah Pulau Jawa dari Nabi Adam sampai tahun 1722.
b) Babad Giyanti yang menceritakan pecahnya Kesultanan Mataram menjadi Surakarta, Yogyakarta, dan Mangkunegara pada tahun 1757.
3) Syair
Syair adalah puisi lama yang isinya berupa cerita.
a) Syair Abdul Muluk yang menceritakan perjuangan
Siti Rafiah istri Raja Abdul Muluk yang berhasil merebut kembali tahta kerajaan dari Kerajaan Barabai di Hindustan.
b) Gurindam 12 yang berisi petuah kepada pejabat negara, pegawai, dan orang biasa agar menjadi orang yang terhormat, disegani, dan disenangi sesama manusia.
4) Suluk
Suluk adalah kitab tasawuf.
a) Suluk Sukarsa yang berisi tentang cerita Ki Sukarsa yang mencari ilmu sejati untuk mendapat kesempurnaan.
b) Suluk Wujil yang berisi petuah-petuah Sunan Bonang yang disampaikan kepada Wujil orang kerdil bekas abdi Raja Majapahit.
c. Peninggalan berupa agama dan adat istiadat
Budaya dan adat istiadat peninggalan masa Islam yang masih dilaksanakan sampai sekarang antara lain sebagai berikut.

1) Upacara Grebeg Besar di Demak
2) Pesta Tabuik di Pariaman, Sumatera Barat
3) Budaya Dhug Dher di Semarang
4) Seni tradisional betawi seperti Gambang Kromo dan Orkes Gambus.










0 komentar: