BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Senin, 06 Mei 2013

Tokoh-tokoh Sejarah pada Masa Hindu-Buddha dan Islam


Pada masa Hindu-Budha dan Islam, banyak kerajaan yang mengalami kejayaan. Misalnya, kerajaan
Majapahit, Singhasari, dan Samudra Pasai. Keberadaan kerajaan tersebut tidak terlepas dari orangorang
yang mendirikannya. Bahkan, kerajaan tersebut mengalami kejayaan karena ada tokoh-tokoh yang
berperan di dalamnya.

1. Tokoh Sejarah pada Masa Hindu-Bud ha
Berikut ini akan dijelaskan beberapa tokoh berdasarkan masa kerajaannya
a. Tokoh pada masa Kerajaan Mataram Lama
1) Raja Sanjaya
Raja Sanjaya merupakan Raja pertama yang memimpin Mataram Lama. Raja Sanjaya memerintah
sekitar 732 Masehi. Raja Sanjaya berhasil membangun kembali Mataram menjadi kerajaan yang
kuat. Untuk mengabadikan kekuasaannya, Raja Sanjaya membangun dinasti yang dikenal dengan
nama Dinasti Sanjaya.
2) Rakai Panangkaran
Rakai Panangkaran merupakan Raja Mataram Lama. Ia menggantikan Raja Sanjaya. Semasa
kepemimpinan Rakai Panangkaran, Kerajaan Mataram Lama berada di bawah pengaruh Kerajaan
Syailendra. Pada saat itu, Kerajaan Syailendra dipimpin oleh Samaratungga.
3) Rakai Pikatan
Rakai Pikatan menjadi raja Mataram Lama menggantikan Rakai Panangkaran. Rakai Pikaitan berhasil
membebaskan Mataram dari pengaruh Kerajaan Syailendra. Keberhasilan itu diawali oleh perkawinan
Rakai Pikaitan dengan Pramodharwardani. Pramodharwardani merupakan salah satu anggota
keluarga Kerajaan Syailendra. Rakai Pikatan dan Pramodharwardani banyak mendirikan candi. Candi
tersebut antara lain Candi Sewu, Plaosan, dan Prambanan.
4) Dyah Balitung
Raja Dyah Balitung memerintah pada 898–910. Pada masa pemerintahannya, ia mampu menguasai
daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ia memerintah dengan bijaksana. Dengan begitu, kerajaannya
aman dan makmur.
b. Tokoh pada masa Kerajaan Medang kamulan (Mataram Jawa Timur)
1) Mpu Sindok
Mpu sindok mempunyai gelar Mpu Sindok Sri Isana Tunggawijaya. Mpu Sindok memerintah pada
929–947 Masehi. Mpu Sindok memerintah dengan bijaksana. Ia pun selalu memerhatikan
kesejahteraan rakyatnya. Karenanya, kehidupan rakyat aman dan tentram. Kemudian, Mpu Sindok
diganti oleh putrinya bernama Sri Isana Tunggawijaya. Sri Isana Tunggawijaya mempunyai suami
bernama Lokapala. Dari pernikahannya, lahir seorang putra bernama Makutawangsawardhana.
Makutawangsawardhana mempunyai seorang putri bernama Mahendradatta. Mahendradatta menikah
dengan Pangeran Udayana yang berasal dari Bali. Dari pernikahan itu, lahir Airlangga.
2) Dharmawangsa Teguh Ananta Wikramatunggadewa
Dharmawangsa Teguh menggantikan Makutawangsawardhana menjadi raja Medang Kamulan.
Dharmawangsa Teguh yang sangat berambisi untuk meluaskan kekuasaannya sampai ke luar Jawa.
Namun, kerajaan mengalami keruntuhan oleh raja bawahannya sendiri. Pada Prasasti Pucangan
diceritakan bahwa tidak lama setelah perkawinan Airlangga dengan putri Dharmawangsa, ibu kota
diserang oleh pasukan Haji Wurawari. Kejadian itu membuat Sri Maharaja Dharmawangsa Teguh
meninggal dunia.
3) Airlangga
Airlangga menjadi raja setelah Dharmawangsa Teguh. Pada masa kepemimpinannya, dipenuhi
dengan peperangan menaklukkan raja-raja bawahan yang memberontak dan melepaskan diri dari
kekuasaan Mataram. Situasi mulai berubah sejak 1024. Setelah kerajaan mulai aman, Airlangga
mengarahkan kebijakannya pada peningkatan perekonomian. Di bidang pertanian, ia berusaha
memodernkan irigasi. Untuk itu, dibangun bendungan Waringin Sapta di Kali Brantas. Pengembangan
perdagangan pun menjadi perhatian. Hal itu terlihat dari perbaikan Pelabuhan Ujung Galuh. Berkat
jerih payah Airlangga, perekonomian kerajaan kembali stabil dan rakyat hidup makmur. Keuletan
dan keberhasilan Airlangga dalam memimpin kerajaan tertulis dalam Kitab Arjunawiwaha karya Mpu
Kanwa. Menjelang akhir hayatnya, Airlangga hidup sebagai petapa di Pucangan. Ia wafat dalam usia
lanjut, yaitu pada 1049 M. Untuk mengenang jasa-jasa Airlangga, dibangun sebuah patung raja dalam
bentuk penjelmaan Dewa Wisnu yang sedang mengendarai burung garuda. Patung tersebut dibangun
di tempat pertapaannya. Airlangga dimakamkan di Candi Belahan.
c. Tokoh pada masa Kerajaan Kediri
1) Raja Jayawarsa
Raja Jayawarsa merupakan raja Kediri. Dalam Prasasti Sirah Keting diceritakan bahwa Jayawarsa
merupakan raja yang arif dan sangat mengutamakan kesejahteraan rakyatnya.
2) Raja Bameswara
Raja Bameswara dikenal sebagai raja yang banyak meninggalkan prasasti tentang masalah
keagamaan.
3) Raja Jayabaya
Jayabaya menggantikan Raja Bameswara. Ia naik takhta pada 1135 Masehi. Dalam Prasasti Talan
dijelaskan tentang Jayabaya yang memindahkan Prasasti Ripta menjadi Prasasti Dinggopala. Dalam
prasasti itu, Jayabaya disebutkan sebagai penjelmaan Dewa Wisnu dengan lencana narasingha
atau narasimha. Keterangan dalam Prasasti Ngantang menyebutkan bahwa Panjalu Jayati memiliki
arti ‘Kediri menang’. Kata itu diduga berkaitan dengan kemenangan Panjalu atas Jenggala. Hal itu
juga untuk menunjukkan bahwa Jayabaya adalah pewaris tahta kerajaan yang sah dari Airlangga.
4) Sri Gandra
Sri Gandra merupakan raja Kediri yang berjasa. Pada masanya, angkatan laut Kediri menjadi kuat
dan disegani oleh Sriwijaya. Selain itu, jabatan Senopati Sarwajala mulai dikenal. Pada waktu itu,
Kediri mendapat kewenangan untuk mengawasi perairan nusantara bagian timur. Sementara itu,
lautan nusantara bagian barat di bawah pengawasan Sriwijaya. Meskipun begitu, kedua kerajaan
tersebut tetap damai. Sejak masa Sri Gandra, pejabat-pejabat kerajaan memakai sebutan binatang
yang ditiru sifatnya. Misalnya, Menjangan Puguh, Macan Putih, dan Kebo Salawah.
5) Kameswara
Kameswara merupakan raja Kediri yang memerintah setelah Sri Gandra. Pada masa Kameswara,
seni sastra di Kediri berkembang dengan pesat.
6) Kertajaya
Kertajaya menjadi raja kediri setelah Kameswara. Pada masa Kertajaya, di Kediri sering terjadi
konflik antara raja dengan kaum Brahmana. Raja menuntut para Brahmana menyembahnya karena
menganggap dirinya sebagai titisan dewa. Namun, para Brahmana menolak. Para Brahmana itu
meminta bantuan kepada Ken Arok (kuwu dari Tumapel) untuk menggulingkan pemerintahan
Kertajaya. Akhirnya, pecahlah pertempuran antara Kediri dengan Tumapel di desa Ganter pada
1222 Masehi. Dalam pertempuran tersebut, pasukan Kediri mengalami kekalahan. Kertajaya terluka
parah dan meninggal dunia. Peristiwa itu sekaligus menandai runtuhnya kerajaan Kediri.
d. Tokoh pada masa Kerajaan Singhasari
1) Ken Arok
Ken Arok menjadi raja Singhasari pada 1222–1227. Ia mendirikan dinasti baru yang bernama
Girindrawangsa. Ken Arok meninggal karena terbunuh oleh seseorang suruhan Anusapati, anak tiri
Ken Arok. Ken Arok dimakamkan di Kagenengan dalam bangunan Syiwa-Budha.
2) Anusapati
Anusapati merupakan anak Ken Dedes dari Tunggul Ametung. Sebelum menikah dengan Tunggul
Ametung, Kendedes menikah dengan Ken Arok. Anusapati memerintah di Kerajaan Singhasari pada
1227–1247. Ia menggantikan Ken Arok. Namun, pembunuhan Ken Arok oleh Anusapati pada akhirnya
diketahui oleh Tohjaya. Tohjaya merupakan anak Ken Arok dari Ken Umang. Kemudian, Anusapati
dibunuh oleh Tohjaya. Anusapati dimakamkan di candi Kidal.
3) Tohjaya
Setelah kematian Anusapati, Tohjaya menjadi raja Singhasari. Tohjaya memerintah dari 1247 sampai
1248. Pada saat Tohjaya memerintah, Ranggawuni, anak Anusapati menuntut balas atas kematian
ayahnya. Ranggawuni juga merasa berhak menjadi raja Singhasari. Kemudian, Ranggawuni
bekerjasama dengan Mahisa Campaka (cucu Ken Arok dan Ken Dedes) menyerang Tohjaya. Saat
itu, Tohjaya meninggal di Katang Lumbang karena luka-luka.
4) Ranggawuni
Ranggawuni menjadi raja setelah Tohjaya meninggal. Pada saat pemerintahan Ranggawuni, dendam
keluarga di Singhasari telah hilang. Hal itu membuat pemerintahannya berjalan dengan aman dan
tenteram. Pada waktu pemerintahan Ranggawuni, Mahisa Campaka diberi kedudukan sebagai
pendamping raja. Mahisa Campaka diberi gelar Ratu Angabaya.
5) Kertanegara
Kertanegara menjadi raja Singhasari pada 1268–1292. Pada masa pemerintahan Kertanegara,
Kerajaan Singhasari mencapai puncak kejayaannya. Raja Kertanegara berusaha mempersatukan
wilayah nusantara.
e. Tokoh pada masa Kerajaan Majapahit
1) Raja Jayanegara
Raja Jayanegara merupakan anak Raden Wijaya. Raden Wijaya yaitu raja pertama Majapahit.
Jayanegara atau Kalagemet memerintah pada 1309–1328 Masehi. Pada masa pemerintahan
16 Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas V
Jayanegara, banyak pemberontakan. Pemberontakan-pemberontakan itu datang dari orang-orang
yang berjuang dengan Raden Wijaya. Namun, mereka tidak diberikan jabatan. Pemberontakpemberontak
tersebut antara lain Ranggalawe (1309 M), Lembu Sora (1311 M), Nambi (1316 M),
dan Kuti (1319 M). Pemberontakan Kuti merupakan pemberontakan yang paling berbahaya.
Pemberontakan tersebut hampir meruntuhkan kerajaan Majapahit. Namun, berkat Gajah Mada, Raja
Jayanegara dapat kembali ke Kerajaaan Majapahit. Karena jasanya, Gajah Mada diangkat menjadi
patih di Kahuripan, lalu dingkat menjadi patih di Kediri.
2) Tribuwanatunggadewi
Tribuwanatunggadewi merupakan cucu Raja Jayanegara dari anaknya yang bernama Gayatri.
Tribuwanatunggadewi menjadi raja Majapahit pada 1328–1350 Masehi. Pada masa pemerintahan
Tribuwanatunggadewi, terjadi pemberontakan Sadeng (1331 Masehi). Nama Sadeng merupakan
nama sebuah daerah yang terletak di Jawa Timur. Pemberontakan Sadeng dapat dihentikan oleh
Gajah Mada dan Adityawarman. Atas jasanya, Gajah Mada diangkat menjadi Patih Amangkhabumi
Majapahit menggantikan Arya Tadah. Pada waktu penobatannya, Gajah Mada mengucapkan
“Sumpah Palapa”. Isi sumpah tersebut yaitu Gajah Mada tidak akan makan buah palapa sebelum
nusantara bersatu di bawah naungan Majapahit.
3) Hayam Wuruk
Hayam Wuruk adalah anak Tribhuwana Wijayatunggadewi. Ia dilahirkan pada 1334. Hayam Wuruk
berarti "Ayam yang masih muda". Hayam Wuruk menjadi Raja Majapahit ketika berumur 16 tahun.
Ia menikah dengan Padukasari. Hayam Wuruk dianggap sebagai raja terbesar Majapahit karena
pada masa pemerintahannya Majapahit mencapai wilayah terluas.
Pada 1351, terjadi Perang Bubat. Peristiwa ini terjadi pada saat Hayam Wuruk bermaksud
menikahi puteri Raja Pajajaran yang bernama Diah Pitaloka Citrasemi. Pajajaran setuju asal Majapahit
tidak menguasai wilayah Pajajaran. Saat Hayam Wuruk di perjalanan menuju upacara pernikahan,
Gajah Mada mendesak agar Pajajaran tunduk pada Majapahit dan menyerahkan Diah Piataloka
sebagai upeti. Pajajaran menolak permintaan Gajah Mada. Akhirnya, terjadi Perang Bubat. Dalam
peristiwa ini, seluruh keluarga Pajajaran tewas. Beberapa tahun kemudian, Pajajaran menjadi wilayah
Majapahit.
4) Gajah Mada
Gajah Mada merupakan seorang tokoh politik, pejuang negara, dan seorang negarawan besar. Dengan
sepenuh hati, Gajah Mada mengabdikan dirinya untuk keagungan negeri dan mahkota. Sikap
pengabdian Gajah Mada ini terungkap dalam pokok-pokok sifat pribadinya sebagai berikut.
- Satya bhakti aprabhu, yang berarti setia dan bakti kepada negara dan mahkota.
- Tan satresna, yang berarti tidak pernah memikirkan kepentingan diri pribadi dan balas jasa.
- Hanyaken musuh, yang artinya menghalau dan memusnahkan segenap musuh negara dan mahkota.
- Prabu ginung pratidina, yang artinya mengagungkan nama raja dan negara setiap waktu
2. Tokoh-tokoh Pada Masa Kerajaan Islam
a. Sultan Malik As Saleh
Sebelum menganut Islam, Sultan Malik As Saleh bernama Marah Sile atau Merah Selu. Ia merupakan
pendiri Kerajaan Samudera Pasai. Saat Pemerintahannya, Sultan Malik As Saleh memperluas daerah
kekuasaannya sampai ke daerah-daerah seperti Tamiang, Balek Bimba, Samer Langga, Simpang Bulah
Telang, Perlak, dan Takus. Penduduk daerah-daerah yang dikuasai Sultan Malik As Saleh menjadi penganut
Islam.
Setelah wafat, Malik As Saleh dimakamkan di Samudera Pasai. Di atas makamnya, dibangun batu
nisan yang berciri Islam. Batu nisan tersebut berangka tahun 635 Hijriyah atau 1297 Masehi. Dari batu
nisan tersebut, diketahui bahwa Samudera Pasai merupakan kerajaan pertama di Indonesia. Dengan
wafatnya Sultan Malik As Saleh, tahta kerajaan Samudera Pasai turun kepada anaknya yang bernama
Sultan Muhammad Malik At-Thahir.
b. Iskandar Syah
Nama asli Iskandar Syah yaitu Paramisora. Ia merupakan seorang pangeran dari Majapahit yang melarikan
diri saat terjadi perang saudara. Perang tersebut dikenal dengan sebutan perang Paregreg. Ia mendatangi
satu daerah di Semenanjung Malaya. Kemudian, daerah tersebut diberi nama Malaka.
Iskandar Syah memerintah pada 1396–1414. Iskandar Syah berhasil menjadikan Malaka sebagai
kerajaan Islam. Bahkan, ia berhasil menjadikan Malaka sebagai kerajaan penting di Selat Malaka.
c. Muhammad Iskandar Syah
Muhammad Iskandar Syah menjadi raja Malaka menggantikan ayahnya (Sultan Iskandar Syah). Muhamad
Iskandar Syah memimpin pada 1414–1424. Pada masa pemerintahannya, kekuasaan Kerajaan Malaka
mencapai seluruh Semenanjung Malaya.
Muhammad Iskandar Syah menikah dengan putri Raja Samudera Pasai. Dalam kekuasaanya,
Kerajaan Malaka mengalami kejayaan. Ia mampu menjadikan Malaka sebagai pusat perdagangan dan
pelayaran. Karenanya, Malaka disebut sebagai Kerajaan Maritim. Namun, saat ia memerintah, ada
pemberontakan dari saudaranya yang bernama Mudzafat Syah. Mudzafat Syah berhasil merebut
kekuasaan Muhammad Iskandar Syah.
Mudzafat Syah menjadi Raja Malaka menggantikan Muhammad Iskandar Syah. Mudzafat Syah
merupakan raja Malaka pertama yang menggunakan gelar sultan. Setelah Mudzafat Syah meninggal,
Kerajaan Malaka dipimpin oleh putranya yang bernama Mansyur Syah.
d. Sultan Mansyur Syah
Sultan Mansyur Syah berkuasa pada 1458–1477. Pada masa pemerintahan Sultan Mansyur Syah, Malaka
mengalami masa kejayaan sebagai pusat perdagangan dan penyebaran agama Islam di Asia Tenggara.
Perluasan wilayah kekuasaan Kerajaan Malaka pada masa Sultan Mansyur Syah sampai ke Semenanjung
Malaya, Sumatra Tengah, dan Kerajaan Siam.
Sultan Mansyur Syah memperluas daerah kekuasaan dengan bantuan Laksamana Hang Tuah.
Laksamana Hang Tuah merupakan seorang panglima laksamana yang terkenal di Malaka.
Setelah wafat, Sultan Mansyur Syah digantikan oleh anaknya yang bernama Alauddin Syah. Sultan
Alauddin Syah memerintah pada 1477–1488. Pada masa pemerintahan Alauddin Syah, kerajaan Malaka
mulai merosot. Beberapa kerajaan yang dikuasai Malaka banyak yang membebaskan diri. Selanjutnya,
Kerajaan Malaka dipimpin oleh Sultan Mahmud Syah. Ia memerintah pada 1488–1511.
e. Sultan Ali Mughayat Syah
Sultan Ali Mughayat Syah merupakan raja Kerajaan Aceh. Ia menguasai perdagangan di bagian barat
Indonesia. Untuk mempertahankan kekuasaan perdagangan itu, Sultan Ali Mughayat Syah memperluas
pengaruhnya ke Pidie Pasai dan bagian timur Sumatra. Ia juga menyerang bangsa Portugis di Malaka.
Setelah wafat, Sultan Ali Mughayat Syah digantikan oleh Sultan Salahuddin. Namun, pada masa
pemerintahan Sultan Salahuddin, Kerajaan Aceh mengalami kemunduran.
e. Sultan Alauddin Riayat Syah
Sultan Alauddin Riayat Syah merupakan raja Aceh pengganti Sultan Salahudin. Sultan Alauddin Riayat
Syah bergelar Al-Qahar. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Aceh kembali mengalami kejayaan.
Bahkan, Kerajaan Aceh menjadi bandar utama di Asia bagi para pedagang muslim mancanegara.
g. Sultan Iskandar Muda
Sultan Iskandar Muda menggantikan Sultan Alauddin Riayat Syah menjadi raja Aceh. Dalam kekuasaannya,
ia memperkuat Kerajaan Aceh sebagai pusat perdagangan. Bahkan, ia melakukan beberapa perlawanan
berikut.
- Merebut sejumlah pelabuhan penting di pesisir barat dan timur Sumatra dan pesisir barat
Semenanjung Melayu.
- Menyerang kedudukan Portugis di Malaka dan kapal-kapalnya yang melalui Selat Malaka. Aceh sempat
memenangkan perang melawan armada Portugis di sekitar Pulau Bintan pada 1614.
- Bekerja sama dengan EIC Inggris dan VOC Belanda untuk memperlemah pengaruh Portugis.
Sultan Iskandar Muda mengizinkan persekutuan dagang dengan Inggris dan Belanda untuk membuka
cabangnya di Aceh. Setelah Sultan Iskandar Muda wafat, raja Aceh digantikan oleh menantunya yang
bernama Sultan Iskandar Thani.
h. Raden Patah
Raden Patah atau Jim-Bun merupakan pendiri Kesultanan Demak pada 1478. Raden Patah merupakan
anak Brawijaya, Raja Majapahit. Ibunya yaitu seorang putri keturunan Champa (perbatasan Kamboja
dan Vietnam) yang beragama Islam.
Ibu Raden Patah memiliki ketidakcocokan dengan permaisuri Raja Brawijaya. Karenanya, dengan
berat hati Brawijaya menyingkirkan sang Ibu ke Palembang. Ia menyerahkan ibunya kepada adipati
Palembang Arya Sedamar. Raden Patah dilahirkan di Palembang. Pada usia belasan tahun, Raden
Patah berlayar ke Pulau Jawa untuk belajar di Ampel Delta.
Raden Patah meninggal pada 1518. Ia meninggalkan dua orang putra, yaitu Pangeran Seda Sekar
Lepen dan Pangeran Trenggono. Ia juga meninggalkan dua orang menantu, yaitu Pati Unus dan Fatahillah.
Setelah Raden Patah mangkat, Pangeran Trenggono diangkat menjadi raja menggantikan Raden patah.
i. Sultan Trenggono
Sultan Trenggono merupakan raja Demak yang menggantikan Raden Patah. Pada masa pemerintahannya,
Kerajaan Demak mencapai puncak kejayaan. Ia menjadikan Demak sebagai pusat kekuasaan di Jawa
dan salah satu pusat penyebaran agama Islam di nusantara. Selain itu, Sultan Trenggono memperluas
kekuasaaan Demak sampai ke sebagian Jawa Barat, Jayakarta, Jawa Tengah, dan sebagian Jawa Timur.
Penaklukan pesisir utara Jawa Barat dilakukan oleh Fatahillah, yang turut merintis berdirinya Kerajan
Banten dan Cirebon.
j. Sunan Gunung Jati
Sunan Gunung Jati nama aslinya Syarif Hidayatullah. Ia merupakan pendiri kerajaan Cirebon. Dalam
kekuasaannya, ia berhasil menjadikan Cirebon sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa Barat.
k. Sultan Ageng Tirtayasa
Sultan Ageng Tirtayasa merupakan salah satu raja Banten. Ia merupakan putra Abu Mufakhir. Ia naik
takhta menggantikan Abu’Ma’ali. Di bawah kepimpinannya, Kerajaan Banten mengalami puncak kejayaan.
Ia mempertahankan Banten sebagai pusat perdagangan di nusantara dengan bersikap tegas menolak
VOC Belanda. Saat itu, VOC ingin menerapkan monopoli perdagangan.

Mengenal Peninggalan Sejarah Masa Hindu, Buddha, dan Islam


Sumber Sejarah
Banyak sekali peristiwa yang telah terjadi di masa lalu. Tentu kamu mengingat peristiwa masa lalu itu.
Namun, ada juga peristiwa yang kamu lupa.
Cerita yang menjelaskan kehidupan manusia pada masa lampau disebut sejarah. Kehidupan tersebut
meliputi berbagai peristiwa yang dialami manusia. Kamu memiliki peristiwa masa lalu. Hal itu berarti
kamu kamu memiliki sejarah. Misalnya, cerita ketika kamu belajar berjalan.
Bagaimana dengan sebuah negara? Apakah negara mempunyai sejarah? Tentu saja negara memiliki
sejarah. Hal itu karena sebuah negara tidak terbentuk begitu saja. Ada berbagai rangkaian peristiwa
sebelum terbentuknya sebuah negara. Misalnya, sejarah negara Indonesia. Indonesia melewati beberapa
rangkaian peristiwa sebelum merdeka. Ada masa prasejarah, masa kerajaaan, dan masa penjajahan.
Perkembangan sejarah di Indonesia dapat dibagi menjadi beberapa periode. Periode-periode tersebut
yaitu sebagai berikut.

1. Zaman Batu
Pada zaman ini, manusia menggunakan
peralatan dari batu. Karenanya, zaman ini
disebut zaman batu. Pada zaman ini pun,
manusia memperoleh makanan dengan
berburu. Kehidupan masyarakatnya masih
berpindah-pindah atau nomaden.
2. Zaman Logam
Pada zaman ini, manusia mulai mengenal
logam. Mereka menggunakan perak atau
perunggu untuk membuat peralatan. Mereka
pun mulai mengenal ladang berpindah. Selain
itu, mereka juga mulai menetap di suatu
tempat.
3. Zaman Hindu-Budha
Pada zaman ini, manusia mulai mengenal tulisan. Pada masa ini, agama Hindu dan Budha mulai
berkembang di Indonesia. Selain itu, pada masa ini pun, masyarakat telah mengenal sistem
pemerintahan dan kerajaan.
4. Zaman Islam
Islam dibawa ke Indonesia oleh para pedagang dari arab dan Gujarat India. Para pedagang itu
menyebarkan agama Islam ke berbagai wilayah Indonesia. Akhirnya, bermunculanlah kerajaankerajaan
Islam di Nusantara.
5. Zaman Kolonial
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Bangsa Eropa banyak yang datang
ke Indonesia untuk berdagang. Namun, setelah melihat kekayaan Indonesia, bangsa Eropa berubah
pikiran. Mereka jadi ingin menguasai Indonesia. Sejak itu, Indonesia dijajah oleh beberapa negara
Eropa.


Peristiwa yang terjadi pada masa lampau dapat kamu ketahui. Caranya dengan memerhatikan
sumber sejarah. Sumber sejarah merupakan peninggalan-peninggalan sejarah. Sumber sejarah tersebut
berupa hal-hal seperti berikut.
1. Sumber lisan
Sumber lisan merupakan cerita lisan dari pelaku atau saksi sejarah. Contohnya rekaman pidato
proklamasi yang dibacakan oleh Bung Karno.
2. Sumber tulisan
Sumber tulisan merupakan keterangan tertulis mengenai suatu peristiwa sejarah. Contohnya prasasti
yang bertuliskan berbagai kisah sebuah kerajaan.

3. Sumber benda
Sumber benda yaitu sumber sejarah berupa benda-benda peninggalan masa lampau. Contohnya
Candi peninggalan kerajaan Hindu-Budha dan benteng peninggalan penjajah Belanda.

Peninggalan Sejarah Hindu, Buddha, dan Islam

Ada banyak peninggalan sejarah yang ditemukan di Indonesia. Peninggalan-peninggalan ini dapat
membantumu untuk mengetahui sejarah. Tentu saja sejarah negara kita, yaitu Indonesia. Berdasarkan
jenisnya, peninggalan sejarah dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1. Bangunan
Peninggalan sejarah berupa bangunan antara lain candi, prasasti, yupa, patung, relief, gapura, masjid,
dan benteng.
2. Karya sastra/kitab
Karya sastra berupa kitab biasanya menceritakan kisah sebuah kerajaan. Ada juga yang menceritakan
ramalan, ajaran agama, dan moral. Selain itu, ada juga karya sastra yang menceritakan tentang
kepahlawanan seorang tokoh.
3. Adat istiadat
Adat istiadat yaitu budaya yang berasal dari masa lalu. Budaya tersebut masih berlangsung sampai
sekarang.
Selanjutnya, kamu dapat mengikuti penjelasan peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia.
Peninggalan yang akan dibahas yaitu peninggalan pada masa Hindu-Budha dan Islam.
1. Peninggalan-peninggalan Zaman Hindu-Budha
Agama Hindu-Budha dibawa ke nusantara oleh pedagang dan pendeta. Pedagang dan pendeta itu berasal
dari India dan Cina. Mereka menempuh perjalanan melalui jalur laut dan darat.
Agama Budha mulai masuk ke Indonesia sekitar abad ke-2 Masehi. Kemudian, agama Hindu
menyusul masuk ke kawasan nusantara. Masuknya agama Hindu ke nusantara pada awal abad ke-5.
Agama Hindu dan Budha berkembang di nusantara pada masa yang sama. Peninggalan-peninggalan
Hindu-Budha yang ditemukan di Indonesia antara lain sebagai berikut.
a. Peninggalan berupa bangunan
1) Candi
Candi merupakan bangunan yang dibuat untuk menghormati arwah penguasa atau raja yang telah
meninggal. Candi berasal dari kata candikagraha. Artinya, ‘rumah candika’. Candika adalah nama
salah satu dewa durga atau dewa kematian. Ada beberapa candi peninggalan Hindu-Budha di
antaranya sebagai berikut.
a) Candi Portibi
Candi Portibi merupakan peninggalan Kerajaan Panai yang bercorak Hindu. Candi Portibi terletak di Padang Balok, Gunung Tua, Provinsi Sumatera Utara. Candi ini dibangun pada1039.
b) Candi Muara Takus
Candi Muara Takus terletak di Kabupaten Kampai Provinsi Riau. Candi ini dibangun pada masa Kerajaan Sriwijaya abad ke-9 Masehi. Candi ini digunakan sebagai tempat pemujaan penganut agama Hindu Mahayana.

c) Candi Panataran
Candi Panataran ditemukan di daerah Blitar. Candi ini didirikan pada masa Majapahit, yaitu pada1350.
d) Candi Mendut
Candi Mendut didirikan oleh raja India pada 824. Candi ini bercorak Budha. Letaknya di sebelah timur Candi Borobudur.
f) Candi Prambanan
Candi Prambanan dikenal juga dengan sebutan candi Lorojonggrang. Candi Prambanan terletak di Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah. Candi ini didirikan pada masa Kerajaan mataram, yaitu abad ke-8 Masehi. Candi Prambanan merupakan bangunan suci bagi agama Hindu Siwa. Di
dalam candi Prambanan, tersimpan tiga arca, yaitu arca Siwa Mahadewa, Siwa Mahaguru, dan Siwa Ganesha.
2) Prasasti
Prasasti merupakan peninggalan sejarah berupa batu bertulis. Isinya menceritakan penguasa pada masa pemerintahannya. Prasasti peninggalan kerajaan Hindu-Budha antara lain sebagai berikut.
a) Prasasti Mulawarman yang berangka tahun 400 Masehi. Prasasti ini merupakan peninggalan Kerajaan Kutai. Prasasti ini ditulis dengan huruf Palawa dan bahasa Sansekerta.
b) Prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara yaitu Prasasti Ciaruteun, Pasir Jambu, Kebon Kopi, Pasir Awi, dan Muara Ciateun. Prasasti-prasasti tersebut ditemukan di Bogor. Pada Prasasti Ciaruteun terdapat gambar telapak kaki Raja Purnawarman. Selain itu, ada juga Prasasti Cidanghiang yang ditemukan di Banten. Sementara itu, Prasasti Tugu ditemukan di Jakarta.

c) Prasasti peninggalan Kerajaan Kutai, yaitu Prasasti Yupa yang ditemukan di aliran Sungai
Mahakam Kalimantan Timur. Di Kalimantan Timur ini, ditemukan tujuh buah Yupa. Yupa merupakan tugu bertulis yang dibuat sebagai peringatan upacara kurban. Yupa biasa digunakan sebagai penambat hewan yang akan dijadikan kurban. Yupa menerangkan bahwa Raja Mulawarman adalah raja yang mulia dan
terkemuka. Beliau telah memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada para brahmana di tanah suci Waprakeswara. Yupa ditulis dalam huruf Palawa dan bahasa Sansekerta.
d) Prasasti peninggalan Kerajaan Kediri yaitu Prasasti Padlegan, Weleri, Jaring, dan Pala. Prasasti prasasti
tersebut ditemukan di halaman Candi Prambanan.
e) Prasasti yang mengungkapkan Kerajaan Sriwijaya. Prasasti tersebut ditulis dalam huruf Palawa dan bahasa melayu kuno. Prasasti-prasasti tersebut yaitu:
• Prasasti Kedukan Bukit (684 M) ditemukan di tepi Sungai Tatang dekat Palembang.
• Prasasti Talang Tuo (684 M) ditemukan di daerah Talang Tuo, sebelah barat Palembang.
• Prasasti Telaga Batu (tidak berangka tahun) ditemukan dekat Palembang.
• Prasasti Kota Kapur (686 M) ditemukan dekat Sungai Menduk di Pulau Bangka.
• Prasasti Karang Berahi (tidak berangka tahun) ditemukan di tepi Sungai Merangin, Jambi Hulu.
• Prasasti Palah Pasemah (tidak berangka tahun) ditemukan di tepi Sungai Pisang Lampung Selatan.

b. Peninggalan berupa kitab atau karya sastra
Kitab dan karya sastra peninggalan Hindu-Budha antara lain sebagai berikut.
1) Kitab Jangka Jayabaya (ramalan Jayabaya). Jayabaya adalah raja terkenal dari Kerajaan Singhasari
yang memerintah pada 1130–1150. Kitab Jangka Jayabaya berisi ramalan tentang masa depan Indonesia.
2) Smaradhana merupakan karya sastra yang ditulis oleh Mpu Dharmaja. Karya sastra ini
dipersembahkan untuk Kameswara. Karya sastra ini ditulis pada masa Kerajaan Kediri.
3) Bharatayudha, yaitu karya sastra yang ditulis oleh Mpu Panuluh dan Mpu Sedah. Karya sastra ini
berisi sindiran perang saudara antara Jayabaya dan Jayasabha. Karya sastra ini ditulis pada masa
Kerajaan Kediri.
4) Hariwangsa dan Gatotkacasraya, yaitu karya sastra yang ditulis oleh Mpu Panuluh dan Mpu Sedah.
Karya sastra ini ditulis pada masa Kerajaan Kediri.
5) Negarakertagama, yaitu karya sastra yang ditulis oleh Mpu Prapanca. Kitab ini menceritakan Kerajaan
Singhasari dan Majapahit. Dalam Kitab ini, termuat istilah pancasila. Kitab ini ditulis pada masa
Kerajaan Majapahit.
6) Sutasoma ditulis oleh Mpu Tantular. Ktab ini berisi ajaran agama. Di dalamnya, termuat istilah Bhineka
Tunggal Ika yang menyatakan bahwa meskipun berbeda, ajaran Hindu dan Budha mempunyai asas
yang sama. Kitab ini ditulis pada masa Kerajaan Majapahit.
8) Kunjarakunja merupakan karya sastra yang ditulis pada masa Kerajaan Majapahit. Kitab ini tidak
diketahui pengarangnya.
9) Arjuna Wiwaha merupakan karya sastra karangan Mpu Kanwa. Karya sastra ini ditulis pada masa
Kerajaan Mataram Kono. Kitab ini bercorak Budha.
10) Kitab Carita Parahyangan merupakan kitab yang ditulis pada masa Kerajaan Mataram Hindu.
c. Peninggalan berupa agama dan adat istiadat
7) Pararaton, yaitu kitab yang mengisahkan pertempuran berdarah yang terjadi pada keturunan Ken Arok. Pada kitab ini, dikisahkan tentang Anusapati yang mengetahui Ken Arok sebagai pembunuh ayahnya (Tunggul Ametung). Kemudian, Anusapati membunuh Ken Arok pada 1227 dan menggantikannya menjadi raja di Kerajaan Singhasari. Kitab ini ditulis pada masa Kerajaan Majapahit. Budaya dan adat istiadat peninggalan masa Hindu-Budha yang masih dilaksanakan sampai sekarang antara lain sebagai berikut.
1) Upacara Ngaben (bercorak Hindu) yaitu upacara pembakaran mayat di Bali.
2) Upacara Galungan yaitu perayaan kemenangan.
3) Nyepi yaitu perayaan tahun baru saka.
4) Kuningan yaitu perayaan mohon perlindungan dan penerangan agar bahagia lahir dan batin.
5) Saraswati yaitu perayaan memuja Sang Hyang Widi.
6) Syiwaratri yaitu perayaan peleburan dosa.

2. Peninggalan-peninggalan Bercorak Islam
Daerah di nusantara yang pertama mendapat pengaruh Islam yaitu daerah Aceh. Kerajaan Islam yang
pertama kali berdiri di Aceh yaitu Kerajaan Samudra Pasai. Berita tentang adanya Kerajaan Islam di
nusantara diperoleh dari Marcopolo. Marcopolo merupakan seorang saudagar dari Venesia, (Italia).
Marcopolo berkunjung ke Samudra Pasai pada 1292. Ia menyebutkan bahwa di Perlak, yakni salah satu
daerah di Aceh, telah banyak orang yang menganut Islam.
Selain itu, berita penyebaran Islam di Indonesia juga didapat dari Ibnu Batuta. Ibnu Batuta merupakan
seorang pengembara dari Persia yang singgah di Aceh pada1345. Ia menuliskan bahwa di Aceh telah
tersebar agama Islam. Penduduk pribumi mulai memeluk Islam secara masal pada abad ke-14 Masehi.
Hal itu seiring dengan mulai bermunculannya kerajaan-kerajaan Islam.
Berikut ini penjelasan tentang beberapa peninggalan kerajaan-kerajaan Islam.
a. Peninggalan berupa bangunan
1) Masjid
Masjid merupakan tempat ibadah umat Islam. Selain itu, masjid juga menjadi pusat pendidikan dan pembinaan agama. Karenanya, dahulu masjid selalu terletak berdekatan dengan keraton dan alun-alun.
Keraton merupakan simbol kekuasaan. Alun-alun merupakan simbol rakyat. Sementara itu, masjid merupakan simbol keagamaan. Masjid-masjid peninggalan kerajaan Islam antara lain sebagai berikut.
a) Masjid raya Baiturahman terletak di Banda Aceh ibu kota Nangro Aceh Darussalam. Masjid ini dibangun pada masa Kerajaan Islam Aceh.
b) Masjid Raya Medan terletak di Kota Medan, Sumatra Utara. Masjid ini dibangun oleh Sultan Deli yang bernama Makmun Al Rasyid Perkasa Alam pada 1906.
c) Masjid Raya Banten didirikan pada tahun 1906 oleh Sultan Maulana Yusuf.
d) Masjid Demak didirikan oleh Raden Patah sekitar abad ke-14. Masjid ini terletak di kota Demak (Jawa
Tengah)
e) Masjid Sultan Suriansyah merupakan masjid pertama di Pulau Kalimantan. Masjid ini didirikan pada masa kekuasaan Pangeran Suriansyah yaitu abad ke-16.
2) Istana
Istana merupakan tempat tinggal raja dan keluarganya. Istana juga berfungsi sebagai pusat pemerintahan. Istana peninggalan kerajaan Islam di antaranya sebagai berikut.
a) Istana Maemun
Istana Maemun merupakan istana peninggalan Kerajaan Deli. Istana Maemun terletak di Kota Medan. Istana ini dibangun pada 1888 oleh Sultan Makmun Perkasa Alam.

b) Istana Siak Sri Indrapura
Istana ini merupakan peninggalan Kerajaan Melayu Riau. Istana ini dibangun pada 1889 oleh
Teungku Ngah Sayed Hasyim. Letak istana ini di hulu sungai Siak, yaitu 120 kilo meter dari
Pekanbaru.
b. Peninggalan berupa kitab atau karya sastra
Peninggalan kerajaan Islam berupa kitab atau karya sastra dibedakan menjadi empat kelompok yaitu
sebagai berikut.
1) Hikayat
Hikayat adalah cerita atau dongeng pelipur lara atau pembangkit semangat juang. Beberapa hikayat
peninggalan Islam yaitu sebagai berikut.
a) Hikayat Hang Tuah, yaitu cerita kepahlawanan laksamana Kesultanan Malaka. Hang Tuah
merupakan seorang laksamana yang berani, pandai, dan bijaksana. Ia juga merupakan abdi
raja yang taat dan setia.
b) Hikayat Amir Hamzah, yaitu cerita tentang permusuhan Amir Hamzah dengan mertuanya yang masih kafir, yakni Raja Marsewan dari Madayin.
2) Babad
Babad adalah cerita berlatar belakang sejarah.
a) Babad Tanah Jawi yang menceritakan sejarah Pulau Jawa dari Nabi Adam sampai tahun 1722.
b) Babad Giyanti yang menceritakan pecahnya Kesultanan Mataram menjadi Surakarta, Yogyakarta, dan Mangkunegara pada tahun 1757.
3) Syair
Syair adalah puisi lama yang isinya berupa cerita.
a) Syair Abdul Muluk yang menceritakan perjuangan
Siti Rafiah istri Raja Abdul Muluk yang berhasil merebut kembali tahta kerajaan dari Kerajaan Barabai di Hindustan.
b) Gurindam 12 yang berisi petuah kepada pejabat negara, pegawai, dan orang biasa agar menjadi orang yang terhormat, disegani, dan disenangi sesama manusia.
4) Suluk
Suluk adalah kitab tasawuf.
a) Suluk Sukarsa yang berisi tentang cerita Ki Sukarsa yang mencari ilmu sejati untuk mendapat kesempurnaan.
b) Suluk Wujil yang berisi petuah-petuah Sunan Bonang yang disampaikan kepada Wujil orang kerdil bekas abdi Raja Majapahit.
c. Peninggalan berupa agama dan adat istiadat
Budaya dan adat istiadat peninggalan masa Islam yang masih dilaksanakan sampai sekarang antara lain sebagai berikut.

1) Upacara Grebeg Besar di Demak
2) Pesta Tabuik di Pariaman, Sumatera Barat
3) Budaya Dhug Dher di Semarang
4) Seni tradisional betawi seperti Gambang Kromo dan Orkes Gambus.










Alat Gerak pada Manusia



Tubuh manusia tidak dapat berdiri tegak
jika tidak disokong oleh tulang. Tubuh manusia terdiri atas daging (otot), tulang,
dan kulit. Tulang merupakan benda yang keras, sehingga dapat menegakkan
benda. Jika daging dan kulit tidak disokong dengan tulang, maka keduanya tidak
akan berdiri tegak. Sebaliknya, jika disokong dengan tulang, maka daging dan
kulit dapat berdiri tegak.
Pada pelajaran ini kamu akan mempelajari mengenai rangka tubuh manusia.
Untuk lebih jelasnya, pelajari uraian berikut ini!
A. Rangka Tubuh Manusia
Tubuh manusia dapat berdiri tegak karena ada bagian tubuh yang
menegakkannya. Bagian tubuh tersebut adalah tulang. Tulang merupakan bagian
tubuh yang paling keras. Coba pegang tanganmu! Adakah bagian yang keras?
Tulang terdiri dari sel-sel hidup, mineral, dan sejenis protein. Mineral penyusun
tulang adalah kalsium dan fosfat. Kedua mineral ini menyebabkan tulang menjadi
keras. Tulang mengandung sejenis protein yang disebut kolagen. Kolagen adalah
zat yang menyebabkan tulang mempunyai sifat agak lentur.
Seluruh tubuh kita disokong oleh tulang. Bayangkan jika tidak ada tulang!
Mungkin tubuh kita hanyalah segumpal daging yang tidak berbentuk. Tubuh
manusia tersusun atas beberapa tulang yang saling berhubungan. Tulang pada
tubuh kita berjumlah 206 ruas tulang. Ratusan tulang yang saling berhubungan
tersebut dinamakan rangka.
Fungsi rangka pada tubuh manusia adalah sebagai berikut.
1. Menegakkan tubuh.
Tubuh kita dapat berdiri tegak, duduk, dan berbaring karena adanya
rangka.
2. Memberi bentuk tubuh.
Tubuh kita tidak hanya berbentuk lurus. Bentuk bagian tubuh kita
bermacam-macam. Contohnya pada wajah kita ada mata, hidung, dan
mulut yang bentuknya berbeda. Perbedaan bentuk tersebut disebabkan
oleh adanya rangka.
3. Membantu tubuh kita agar bisa bergerak.
Tubuh kita dapat bergerak dengan baik karena adanya rangka. Rangka
merupakan alat gerak pasif.
4. Melindungi organ yang ada di dalam tubuh.
Rangka juga berfungsi untuk melindungi organ bagian dalam tubuh kita.
Contohnya jantung dan paru-paru kita dilindungi oleh tulang rusuk.
5. Membentuk sel darah.
Bagian tulang yang disebut sumsum tulang berperan penting dalam
pembentukan sel darah.
Rangka tubuh manusia terdiri atas rangka kepala, rangka penyusun badan,
dan rangka penyusun anggota gerak.
Rangka Kepala (Tengkorak)
Cobalah pegang kepalamu! Apakah kepalamu terasa keras atau lunak?
Tentunya kepala kita keras, bukan? Kepala kita keras karena terdapat tengkorak.
Tengkorak adalah tulang-tulang pipih yang saling berhubungan membentuk kepala.
Tengkorak berfungsi melindungi organ yang sangat penting yaitu otak. Jika tidak
ada tengkorak, maka otak akan mudah rusak. Perhatikan gambar berikut!
Gambar 1.1 Tengkorak manusia tampak samping (kiri) dan tampak depan (kanan)
Tengkorak membentuk kepala dan rangka wajah. Tulang-tulang yang
menyusun tengkorak bagian kepala adalah tulang dahi, tulang ubun-ubun, tulang
tengkorak belakang, tulang pelipis, dan tulang baji.
Adapun tulang-tulang yang menyusun rangka wajah, antara lain tulang mata,
tulang hidung, tulang pipi, rahang atas, dan rahang bawah. Jumlah seluruh tulang
yang menyusun tengkorak adalah 29 ruas tulang.
Rangka Pembentuk Badan
Rangka pembentuk badan terdiri atas tulang belakang, tulang dada, tulang
rusuk, tulang gelang bahu, dan tulang gelang panggul. Rangka pembentuk badan
memiliki beberapa fungsi, antara lain:
1. penyangga tubuh kita agar dapat berdiri tegak;
2. pelindung organ bagian dalam, terutama bagian jantung dan paru-paru
yang dilindungi oleh tulang rusuk;
3. pembentuk tubuh, sehingga kita bisa membedakan bahu, punggung,
pinggang, dan pinggul.
Tahukah kamu apa saja tulang-tulang yang menyusun rangka pembentuk
badan? Yuk, kita pelajari bersama!

Tulang leher
Berfungsi untuk menopang kepala agar dapat berdiri tegak serta  dapat menganggukan kepala, menoleh ke samping, dan dapat diputar. Selain itu juga berfungsi untuk melindungi tenggorokan karena terdapat saluran untuk bernafas, kerongkongan dan pita suara.

Tulang belakang
Tulang belakang tersusun atas tulang-tulang pendek
yang saling berhubungan. Tulang belakang tersusun atas
33 ruas tulang. Tulang-tulang yang menyusunnya antara
lain:
7 ruas tulang leher,
12 ruas tulang punggung,
5 ruas tulang pinggang,
5 ruas tulang kelangkang yang bersatu, dan
4 ruas tulang ekor.

Gambar 1.2 Tulang belakang

Tulang dada
Tulang dada terletak di antara tulang rusuk. Tulang rusuk dan tulang dada membentuk rongga dada. Jika kamu ingin mengetahui letak tulang dada, tekanlah bagian tengah dadamu! Apakah ada bagian yang keras? Bagian yang keras itulah yang dinamakan tulang dada.
Gambar 1.3 Tulang dada

Tulang rusuk
Tulang rusuk berfungsi untuk melindungi jantung dan paru-paru. Tulang rusuk
terdiri atas:
7 pasang tulang rusuk sejati,
3 pasang tulang rusuk palsu, dan
2 pasang tulang rusuk melayang.
Tulang punggung
Tulang punggung berfungsi untuk melindungi sum-sum tulang belakang yang mengandung banyak sel-sel saraf dan terhubung langsung ke otak dan seluruh tubuh. Selain itu, juga berfungsi sebagai penopang anggota tubuh bagian atas.
Tulang panggul
Tulang panggul berfungsi sebagai penyambung antara tubuh bagian atas dan tubuh bagian
Tulang rangka anggota gerak
Tulang rangka anggota gerak terdiri atas lengan (tangan) dan tungkai (kaki). Sebagian besar pekerjaan dan kegiatan dilakukan oleh lengan dan tungkai. Tulang lengan terdiri atas tulang pangkal lengan, tulang pengumpil, tulang hasta, tulang pergelangan tangan, tulang telapak tangan, dan tulang jari-jari tangan. Tulang tungkai terdiri  atas tulang paha, tulang tempurung lutut, tulang kering, tulang betis, tulang pergelangan kaki, tulang-tulang telapak kaki, dan tulang jari-jari kaki.

BALOK

Balok adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibentuk oleh tiga pasang persegi atau persegi panjang, dengan paling tidak satu pasang di antaranya berukuran berbeda. Balok memiliki 6 sisi, 12 rusuk dan 8 titik sudut. Balok yang dibentuk oleh enam persegi sama dan sebangundisebut sebagai kubus.
Elemen-elemen balok: 
  • Panjang (p) adalah rusuk terpanjang dari alas balok.
  • Lebar (l) adalah rusuk terpendek dari sisi alas balok.
  • Tinggi (t) adalah rusuk yang tegak lurus terhadap panjang dan lebar balok.

Luas permukaan

L = 2\cdot (p\cdot l + p\cdot t + l\cdot t)

Volume

V= P.l.t

Panjang diagonal ruang

d_R = \sqrt{(p^2+l^2+t^2)}


KUBUS

KUBUS  (IV semester 1)
Kubus adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi oleh enam bidang sisi yang berbentuk bujur sangkar. Kubus memiliki 6 sisi, 12 rusuk dan 8 titik sudut. Kubus juga disebut bidang enam beraturan, selain itu juga merupakan bentuk khusus dalam prisma segiempat.

Luas
L = 6\cdot S^2

Volume
V = \ S^3

Diagonal Sisi/ Diagonal Bidang
D_{S} = S\sqrt{2}

Diagonal Sisi/Diagonal Bidang Seluruhnya
D_{Ss} = 12\cdot S\sqrt{2}

Diagonal Ruang

D_{R} = S\sqrt{3}

Diagonal Ruang Seluruhnya

D_{Rs} = 4\cdot S\sqrt{3}

Luas Bidang Diagonal Seluruhnya
B_{D} = 6\cdot S^2\sqrt{2}

Luas Bidang Diagonal
B_{D} = S^2\sqrt{2}



JARING-JARING KUBUS